Perkembangan standar kompresi video
sejalan dengan kebutuhan pengguna dan kecanggihan perangkat keras yang
ada saat ini. Berbagai macam teknik kompresi diteliti untuk memperoleh
hasil kompresi yang terbaik, tanpa mengurangi kualitas data kompresi
yang sebenarnya.
Awal pengembangan teknik kompresi video
telah didominasi oleh keinginan untuk memaksimalkan kemampuan kompresi.
Data video asli yang ukurannya terlalu besar diharapkan dapat disimpan
ke dalam ukuran file yang cukup kecil. Selain itu, aspek lain yang perlu
dipertimbangkan adalah seberapa besar data yang hilang akibat proses
kompresi.
Meskipun teknologi perangkat keras terus
berkembang, kecepatan komputasi pada perangkat keras tetap memiliki
keterbatasan. Teknik kompresi dituntut untuk menghasilkan teknik yang
terbaik dengan spesifikasi perangkat keras yang banyak beredar di
masyarakat. Tentu saja hal ini harus mempunyai standar yang baku, jelas,
dan dapat menjamin metode tersebut dapat diterapkan ke semua perangkat
keras yang ada di pasaran.
Standar kompresi video yang paling
sukses dan masih digunakan sampai saat ini yaitu H.262/MPEG-2 Video
(tahun 1994) dan H.264/MPEG-4 AVC (tahun 1999). Keduanya dikembangkan
oleh dua lembaga standarisasi internasional (joint project),
yaitu ITU-T dan ISO/IEC. Pemutakhiran teknik kompresi video tidak
berhenti sampai disini. Saat ini, kedua lembaga tersebut juga tengah
menetapkan standar kompresi video terbaru yang dikenal sebagai High
Efficiency Video Coding (HEVC).
HEVC
merupakan proyek standarisasi gabungan Antara ITU-T VCEG dan ISO/IEC
MPEG. Saat ini proses pengembangannya ada di bawah Joint Collaborative
Team on Video Coding (JCT-VC). Draf HEVC dikeluarkan pada tanggal 9
Oktober 2012 dan telah diselesaikan, serta dipublikasikan pada awal
tahun 2013 (HEVC versi pertama).
Pada dasarnya HEVC mampu menggandakan
rasio kompresi data video jika dibandingkan kompresi standar
H.264/MPEG-4 AVC pada level kualitas video yang sama. HEVC menjadi
metode alternatif yang secara substansial dapat menyediakan kualitas
video pada bit rate yang sama. HEVC mendukung 8K UHD dan ukuran
resolusi hingga 8192 x 4320 piksel. Beberapa ekstensi HEVC yang masuk
dalam daftar pengembangan, meliputi ekstensi jangkauan (mendukung format
video yang kualitasnya ditingkatkan), ekstensi coding yang scalable, serta ekstensi video 3D.
Secara teknis, HEVC didesain untuk
mengatasi aplikasi-aplikasi yang didukung oleh standar sebelumnya dan
secara khusus mengatasi dua isu utama, yaitu meningkatkan resolusi video
dan meningkatkan arsitektur pemrosesan paralel. Sintaks yang digunakan
HEVC bersifat generik dan elemen-elemen desain yang ada didalamnya juga
dapat berlaku atraktif untuk domain aplikasi lain yang belum menggunakan
standar sebelumnya.
Dalam teknologi HEVC, sebuah citra dibagi ke dalam tiga blok coding (coding three blocks/CTBs). Ukuran CTBs dapat dipilih oleh encoder
sesuai karakteristik arsitekturnya dan kebutuhan lingkungan aplikasi,
yang dapat membatasi hal-hal seperti kendala keterlambatan encoder/decoder dan kebutuhan memori.
Sintaks dan pengkodean struktur dari
berbagai standar video pernah diuji dalam sebuah penelitian. Efisiensi
pengkodean dilakukan menggunakan teknik optimasi yang sama, berbasis
Lagrangian, untuk menguji kemampuan beberapa standar kompresi video:
HEVC, H.264/MPEG-4 AVC, MPEG-4 Visual, H.263, dan H.262/MPEG-2. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa standar HEVC memberikan sejumlah besar
peningkatan efisiensi coding dibandingkan dengan standar
sebelumnya, termasuk standar H.264/MPEG-4 AVC. Dari penelitian tersebut
juga disimpulkan bahwa HEVC mempunyai manfaat yang lebih besar saat
diukur menggunakan PSNR pada keadaan bit rate yang rendah, konten video beresolusi tinggi, dan pengkodean aplikasi ber-delay rendah.
Dari banyak keunggulan yang dimiliki,
HEVC akan menentukan fase baru dalam hal teknologi kompresi yang
ditargetkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. HEVC harus cukup
fleksibel untuk mengatasi efisien dari rendah ke resolusi sangat tinggi,
sehingga dapat mendukung berbagai macam display yang baru.
Fleksibilitas dan kompleksitas HEVC harus dikendalikan melalui profil
dan tingkat perangkat yang memadai, serta dapat diterapkan pada
aplikasi-aplikasi yang berbeda domain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar